Minggu, 22 Februari 2009

Kupu Kupu

Dalam sebuah kisah, seorang guru ditanya muridnya, ” Guru, berapa lama umur kupu-kupu itu?” ” Kurang lebih seminggu, ” jawab sang guru. ” Sayang sekali, padahal sayap kupu-kupu itu sangat indah dan aku senang memandangnya. Mengapa Allah tidak memperpanjang umur kupu-kupu itu sampai tiga bulan atau satu tahun? ” tanya si murid lagi. ” Itu rahasia Allah. Yang jelas umur kupu-kupu yang menurut kita pendek itu tidak pernah dipakai untuk merusak. Bahkan dia bisa menyenangkan hati kita dengan memandang sayapnya yang indah. Kehadirannya di dunia walau sebentar, tidaklah sia-sia, ” terang guru dengan bijak. Kisah tersebut jelas menyindir kita tentang makna waktu dan arti kehadiran kita di muka bumi. ” Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” ( Q. S. Al-Ashr ) Dia, kupu-kupu yang cantik. Dalam usianya yang cuma seminggu, dia sanggup berbuat banyak. Dia menebarkan kebahagiaan di hati orang-orang yang memandangnya, membantu bunga-bunga mekar dan menghiasi dunia ini dengan warna-warni sayapnya. Sementara manusia, kadang masih bingung mencari-cari kuas dan kanvas, menentukan gambar dan warna apa yang hendak ditorehkan untuk turut mewarnai dan manghiasi dunia seperti yang dilakukan oleh kupu-kupu cantik

Tidak ada komentar: